Kamis, 24 Oktober 2013

from "biru dongker" to "biru tua"

move on dari suatu yang berarti, bermakna itu sulit. perlu waktu yang tak sedikit. tapi, mau atau tidak mau kita harus maju, toh kehidupan yang ada di depan masih panjang. bukan hanya suatu masa lalu yang begitu berkesan, tapi di masa yang akan datang, pasti ada suatu yang membuat kita merindukannya.

"biru dongker" kampus cemara itu masih terlalu sulit dilupakan. sebenarnya hanya butuh waktu kuran lebih 20 menit untuk sampai, tapi tiap kali datang ke sana, pasti ada sesuatu yang menggelitik di hati. bahkan jalan yang selama 3 tahun kulewati, dan dulu terasa biasa saja, terasa berkesan sekarang. tempat itu menjadi suatu kenangan yang mungkin tak pernah bisa dilewatkan. dimana aku bisa bermetamorfosis, pencarian jati diri, memiliki teman, tempat yang penuh dengan tangis, tawa, kesedihan, kemarahan, kebahagiaan. mungkin agak lebay, tapi bagiku, di sinilah lingkungan yang paling kondusif diantara tempat yang pernah kusinggahi. di sini yang dicari bukan hanya dunia, tapi juga akhirat. itulah yang membuat tempat ini menjadi sesuatu yang istimewa.

"biru tua" lingkungan baruku, yang kumasuki atas pilihanku sendiri, meski beberapa orang di sekitar yang kurang setuju. toh inilah kali pertama aku memutuskan sesuatu. mau tidak mau aku harus mencintainya. meski terkadang aku masih membandingkan, tapi setidaknya di sini juga banyak orang yang punya pikiran yang sama.

Bismillaah. Ya Allah, jika memang ini yang terbaik, tetapkan hati hamba agar selalu tetap istiqomah di jalanmu. ,,,


Yogyakarta, 24 Oktober 2013
 D07.207

Selasa, 15 Oktober 2013

Islam Cinta Damai



Islam Cinta Damai

            Permusuhan, perselisihan, perbedaan yang memuncak, kini lebih sering didengar, ketimbang persausadaraan, kerukunan, menghormati dan mencintai
            Bhineka Tunggal Ika, muncul tapi tenggelam. Dihormati tapi diabaikan. Atas nama suku, ras, agama, kelompok, ia ditinggalkan.
            Ukhuwah kita melemah, bagai tali yang hampir putus. Apa kita akan diam saja?
            Islam Cinta Damai. Islam adalah Rahmatan Lil ‘Alamin.
            Semoga bukan hanya slogan. Tapi, meresap dalam hati. Memancar dalam perbuatan.
            Ketaatan yang indah, berpadu dalam suatu keimanan yang kuat. Membuat Ibrahim melaksanakan perintah Tuhan-Nya, meski itu adalah suatu hal yang berat baginya.
            Dan kini, kita belajar. Belajar berkurban, menyisihkan segala keinginan kita yang berlebih. Berbagi pada kaum dhuafa, pada hari yang suci. Tak peduli pada perbedaan yang ada.
            Islam Cinta Damai. Itu Pasti. Tak perlu ditanya lagi. Perbedaan Khilafiyah tak seharusnya memecah belahkan kita. Karena dalam firmany-Nya Allah tegas melarang kita bercerai berai.
            Islam Cinta Damai. Dalam Ukhuwah ini kita bersatu. Bersatu dalam sebuah ikatan yang lebih kuat daripada ikatan darah.
            Islam Cinta Damai. Damaikan hati yang membara. Damaikan suasana yang memanas, karena Islam Cinta Damai. Karena Islam Kita Bersaudara.
            Islam Cinta Damai. Islam Cinta Damai.
            Dalam Ukhuwah Kita Merajut Janji. Membangun masa depan yang gemilang. Menuju menara-menara yang penuh cahaya.
Islam Cinta Damai. Islam Cinta Damai.
ALLAHHU AKBAR!!