Selasa, 28 Juni 2016

Dua Titik

Dua titik itu memilih jalannya masing-masing. Mengambil jarak yang tak tahu siapa yang membuat. Satu di barat dan satu di timur. Anggap saja begitu.

Dua titik itu mulai menjauh. Yang satu mencoba menerima keadaan bahwa memang ini yang terbaik. Sementara yang satu...  Ah entahlah tak ada yang tahu bagaimana ia

Dua titik itu berpisah waktu dan jarak. Lantas bagaimana ketika takdir dengan lucunya mempertemukan? Walau hanya sekilas tapi terasa waktu berhenti sejenak

Dua titik yang tak bersatu. Untuk sementara ini. Karena bagaimana akhir dari semua ini hanya Sang Pemilik Hidup yang mengetahuinya....

Jumat, 10 Juni 2016

Another side of suffering

Terluka itu biasa. Yang luar biasa bagaimana bisa bangkit dari luka itu.
Kecewa itu biasa, apalagi kamu kecewa terhadap manusia. Yang bahkan kata Ali bin Abi Thalib adalah suatu yang paling pahit.

Berharap itu boleh. Tapi kamu juga harus siap terluka. Tahu yang mana ilus, delusi, dan yang mana yang benar-benar nyata

Manusia itu makhluk yang mudah berubah. Bisa baik bisa buruk

Yang lucu itu kamu justru kecewa terhadap orang yang mau berubah jadi lebih baik

Marah itu lumrah. Tapi Islam juga mengatur bagaimana menyikapi kemarahan dengan cara yang elegan.

Dan di setiap mata uang selalu ada 2 sisi.
Di setiap sisi luka ada selalu penyembuh yang mungkin saja belum ditemukan.

Dan ini hanyalah catatan dari orang yang baru belajar mengeja makna. Yang masih sering merasa kecewa, iri, marah, dan bodoh.
Tapi hanya bisa diam dan tersenyum.....

Jumat, 03 Juni 2016

Your Purpose

Memasuki semster 6 yang bisa dibilang luaaar biassaa. Well, mungkin secara pribadi sudah tak lagi terikat dengan yang namanya organisasi. Dan, ternyata tantangan lain sudah menunggu. Dihadapkan dengan sistem KKN PPL yang berbeda dari tahun sebelumnya, bahwa tahun ini KKN PPL bisa dikataka hampir bebarengan. Okay, mulaiah dari microteaching ada banyak tugas bertebaran. RPP, rancangan kegiatan semester, bulanan, jumlah jam efektif dll. Laporan praktikum juga masih ada. Hingga ya rasanya baru benar-benar merasa kuliah.

Dan, yang jadi masalah adalah bahwa masalah yang terjadi di semester lalu belum selesai di semester ini. ketika ditanya sebenarnya apa masalahmu? Jawabannya adalah diriku sendiri. You know, it feels like a kite without its thread. Maybe something like that. well, ini jadi permasalahan banyak orang. Hingga mulailah cerita itu mengalir.

Ketika aku berbicara masalah ini dengan salah seorang teman. Tanggapannya adalah persis apa yang pernah kutuliskan dulu, " Ingat kembali, kamu masuk kampus ini buat apa? Ingat kembali bapak ibu di rumah. Kamu mau kuliah itu buat apa? Belajar tho? ya, makanya harus serius. Jangan patah semangat di tengah jalan."
Kira-kira seperti itu. Ya memang, butuh flashback tentang apa yang sebenarnya jadi tujuan kita. Jangan-jangan kita hanya seperti layangan yang hanya mengikuti angin tanpa tahu akan dibawa kemana.

Tapi, sepertinya perlu alasan yang lebih kuat lagi. Karena kurasa titik nadir sekarang ini di bawah nadir yang dahulu pernah menghampiri. Akan lebih baik untuk terbang melintasi waktu dimana kehidupan perkuliahan ini dimulai. ketika tanpa sengaja aku dan temanku mengunjungi sebuah toko buku, dan yaa tujuan awal kami memang membeli buku buat UNAS, tetapi, ada satu buku yang menarik.
Buku saku kecil tentang hadits Arba'in karya Imam Nawawi. Karena bukunya tipis, kecil, ringan dan praktis untuk dibawa, ya makanya kami beli.
Mungkin, bisa dijadikan suatu alasan atau yah tujuan yang baru.

"Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khattab berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya amal perbuatan membutuhkan niat. Dan setiap orang akan dibalas sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena ingin meraih dunia atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.