Nurani dan Kesombongan
Ketika langit tak bisa
lagi menahan apa yang dikandungnya
Ketika lautan tak lagi
bisa menahan gejolak amarahnya
Ketika bumi tak bisa lagi
menahan rasa sakitnya
Dan ketika manusia
semakin angkuh dengan kesombonganya
Makhluk yang apik
diciptakan,
Tapi sombong
Tak menyadari bahwa yang
Maha Sempurna adalah
Tuhan Pencipta Alam
Hanya Allah SWT
Azab tiba,
Sesal menggelayut dalam dada
Sesak menghujam dada
Air mata yang mengalir
Sungai saat musim hujan
Tapi apa artinya,
Jika tak disertai
taubatan nasuha
Jika tak disertai
instrospeksi diri
Sebuah langkah nyata
Dari sebuah tugas suci
Sebagai khalifah.,
Nurani itu masih ada,
Tak pernah bohong
Hanya terselubung
(ditulis saat Lat UN
Diknas Tahap 1 @201)
0 komentar:
Posting Komentar