Hai Purnama. Apa kabar? Masih ingat dengan pertemuan kita? Masih ingat dengan pertanyaan yang kuajukan? Ah, mungkin kamu sudah lupa. Ada banyak orang bukan yang bertanya padamu pertanyaan yang sama? Baik. Boleh aku bertanya lagi?
"Menurutmu bahagia itu seperti apa? Kenapa kamu bisa tersenyum saat kegelapan malam seolah mengekangmu? Apa yang membuatmu menerima takdirmu?"
Hai anak kecil. Apa kabar?...
Kamis, 28 Desember 2017
Selasa, 05 Desember 2017
Jembatan
Berdiri tegak
Merasakan teriknya sinar matahari
tangisan hujan
dan juga marahnya angin
Aku lihat banyak orang bahagia
Bercengkrama, memikirkan masa depan
Aku lihat banyak orang terburu-buru
Mengejar sesuatu yang tak pasti
Dikejar oleh waktu yang pasti habis
Aku diam, membisu
Tak banyak yang bisa kulakukan.
Apalah aku ini
Hanya jembatan tua yang mencoba berdiri tegak
Hei, kuceritakan padamu
Bahwa...
Temaram
Sunyi.
Deru suara motor yang menggelitik
Langkah kaki yang terus mengayun.
Menapaki jalanan panjang kota yang penuh sesak.
Kamu diam, aku diam
Terperangkap dalam sunyi hening
Kamu berpikir, aku juga berpikir
Kenapa hidup seberat ini
Sunyi.
Temaram.
Langit mulai berubah
Warna jingga mendominasi
Aku berhenti, kamu berhenti
Aku berbicara, kamu mendengarkan
Jawaban yang selama ini dicari
Ternyata mudah...
Jumat, 29 September 2017
Ilusi

Rembulan
itu kembali berwajah sendu. Keterpisahan yang selama ini ia takutkan,
benar benar ia alami. Rembulan itu kini tak lagi sama. Guratan luka di
wajahnya, seolah pertanda. Ada yang terluka di hatinya. Kemudian, hujan datang padanya. Bertanya, ada apa gerangan. Rembulan bercerita tentang keterpisahannya....
Di Sini Hujan

Di sini hujan.
Tak banyak yang bisa kulakukan. Duduk sambil berhadapan dengan laptop.
Kalau ia bisa berbicara, mungkin ia sudah bosan setiap hari bertemu
denganku. Di sini hujan. Aku memang duduk di ruangan. Tapi
pikiran ku tak bisa kuajak duduk di sini. Dia mengembara kembali pada
saat itu....
Sebaris doa

Sebaris
doa itu terucap. Terucap dari sebuah perasaan akibat dari kepasrahan.
Tapi, nyatanya sebaris doa itu yang kemudian muncul menjadi nyata. Aku diam. Semesta sedang berbicara dengan caranya sendiri. Aku diam. Semesta sedang mengajarkan tentang makna kehidupannya. Aku diam. Semesta seolah...
Kata

Kata
ini seperti terserap. Kalah oleh suara hujan yang tiba tiba turun. Tak
apa, kau pernah bilang. Jika tak ada kata yang terucap dari kita, maka
biarlah semesta yang mengucapkannya. Baiklah. Aku percaya itu
...
Akhir

Ini
bukan sebuah akhir. Cerita apa yang kamu tulis akan kembali menjadi
pertanyaan. Dengan warna apa kamu tulis dan berapa halaman akan jadi
pertanyaan juga. Ya. Kamu bilang, kita hanyalah pemain dalam kehidupan ini. Ya benar. Hanya saja pemain seperti apa?...
Menuggu

Menunggu di dalam keheningan. Tak selamanya diam. Nyatanya, doa doa selalu tercurah.
Hening memang, tapi ini lebih baik daripada angin ribut yang merusak.
Hingga kemudian, cerita itu berakhir di halaman yang seharusn...
Kamis, 17 Agustus 2017
Jalan

Dan sekiranya manusia hanyalah pemain kecil dalam kehidupan. Tak pernah tahu jalan seperti apa yang akan diambil. Di depan sana mungkin terlihat cahaya. Seolah perjalanan itu selesai. Tapi siapa yang tahu? Bisa saja ada belokan atau jalan lain yang harus dilalui?
Lagi-lagi ini adalah ilusi antara imajinasi...
Selasa, 15 Agustus 2017
Ame

Ame
Di suatu tempat pada suatu siang, terdengar percakapan dua orang.
"Langit cerah tapi hujan turun?"
"Tahu kenapa?"
"Sudahlah, aku tak mau mendengar cerita ilmiah mu itu?"
"Haha, tidak tidak. Aku tak berniat menceritakan itu. 😊"
"Lalu kenapa? Teori lain?"
"Entah, aku tak mau menyebutnya dengan...
Cermin

Aku diam, kamu diam, dia diam, mereka diam. Seperti keheningan yang tak berujung.
Aku tertawa, kamu tertawa, dia tertawa, mereka tertawa. Ringan seperti kapas yang jatuh.
Aku menangis, kamu menangis, dia menangis, mereka menangis. Mengalir begitu saja seperti sungai menuruni bukit.
Aku tersenyum,...
Senin, 14 Agustus 2017
Waktu

Aku di sini.
Tenggelam dalam pusaran waktu
Kereta kehidupan perlahan menjauh
Tak ku sangka, aku masih di sini
Aku di sini
Terperangkap dalam cengkraman pesona senja
Tak ku sangka, aku terhipnotis selama ini
Aku di sini
Menunggu sebuah ketidakmungkinan
Tak ku sangka aku sebodoh ini
Aku di sini
Di...
Senin, 20 Februari 2017
Senyuman
Tersenyum.
Jangan tersenyum. Untuk apa? Membohongi dunia bahwa dirimu baik baik saja? Membohongi diri sendiri bahwa semua berjalan dengan baik?
Tersenyumlah. Untuk apa? Mencoba meyakinkan diri sendiri. Mencoba mengubah prasangka?
Bukan. Bukan itu yang ku maksud.
Aku memang terluka. Tapi, tak ada alasan bagiku untuk tersenyum bukan?
Apa hak mu?
Bukan. Bukan itu.
semuanya tak baik baik saja. Tapi,...
Selasa, 17 Januari 2017
Bukan tentang
Bukan tentang A, B, atau C. Tapi tentang sebuah kejujuran.
Bukan tentang apa yang kita dapatkan, tapi tentang apa yang kita perjuangkan
Bukan tentang antara cinta atau benci tapi tentang komitmen dan prinsip
Dan bukan tentang kesenangan dunia, tapi tentang kehidupan setelah kemati...
Langganan:
Postingan (Atom)