Rembulan
itu kembali berwajah sendu. Keterpisahan yang selama ini ia takutkan,
benar benar ia alami. Rembulan itu kini tak lagi sama. Guratan luka di
wajahnya, seolah pertanda. Ada yang terluka di hatinya.
Kemudian, hujan datang padanya. Bertanya, ada apa gerangan. Rembulan bercerita tentang keterpisahannya.
Hujan kemudian tertawa.
"Bukankah pernah kukatakan? Keterpisahan itu hanyalah ilusi ruang dan
waktu. Kita tidak benar benar berpisah. Bukankah kita masih hidup di
bumi yang sama. Kamu tidak hidup di Mars kan? Ingatlah, kamu tak
sendiri. Merasa lelah. Kembali, mengadulah pada Rabb-mu. Jangan sampai
keterpisahan ini membuatmu terpisah juga dengan Rabb-mu. "
Ah, benar. Kita tidak benar benar terpisah.
Jumat, 29 September 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar