Rabu, 05 Januari 2022

Penyesalan

Perasaan menyakitkan itu kembali datang ketika foto - foto lama bertebaran. 

Foto itu seolah mengatakan semua kesalahan dan penyesalan yang kulakukan.

Ah, seharusnya kukatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Seharusnya aku mau lebih terbuka. 

Kata seharusnya menjadi hal yang menakutkan.

Dan rasa penyesalan itu terus menghantui. 

Maaf, penyesalan ini akan selalu ada.

-Hikari-

Minggu, 28 Februari 2021

Kamu Tahu

 



Kamu tahu benar, terkadang hidup ini memang tak jelas.

Apa yang sudah kamu usahakan sebaik mungkin ternyata gagal atau hilang begitu saja

Sebaliknya, kamu juga dipenuhi dengan banyak kejutan yang tidak disangka


Kamu tahu benar, apa yang membuatmu terluka

Bukan orang lain atau suatu benda

Tapi dirimu sendiri


Kamu tahu benar, harapanmu terlalu jauh

Hingga tanpa sadar kamu mendekati jurang

Terlambat, kamu sadar ketika dirimu sudah jatuh semakin dalam


Tapi, kamu juga tahu, lembaran cerita tetap masih bisa dibuka

Selama kamu masih mau menulis

Banyak pilihan kata dan warna tinta yang bisa kamu gunakan


Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan

Tapi, kamu tak mau melakukannya



-Hikari-


Rabu, 16 Desember 2020

Langit Senja


 



Aku tahu, senja bagimu adalah segalanya

Meski ia datang dengan begitu lama dan pergi begitu cepat

Kamu akan tetap menunggu


Aku tahu, senja bagimu adalah inspirasi

Ia akan memberimu ide

Hingga mengubahmu menjadi pujangga nan puitis


Tapi, apa kamu tahu?

Senja bagiku adalah luka

Luka tentang perpisahan

Luka tentang kekecewaan

dan luka dari orang yang ditinggalkan


Senja. 

Dia hanya datang beberapa saat

Menawarkan keindahan 

Untuk kemudian pergi

Membawa segala rasa kesedihan dan penyesalan



-Hikari-

Rabu, 01 April 2020

Ada yang berbeda

Ada yang berbeda
Tak nampak lalu lalang kendaraan melintas
Tentu saja ini berbeda
Di kota yang tak pernah tidur ini
Keheningan menjadi sangat mengecam

Ada yang berbeda
Tak bisa kau dengar riuh suara para murid ketika belajar dan bermain
Kamu bahkan hanya bisa melihat
Gerbang sekolah yang tertutup rapat

Ada yang berbeda
Tak bisa kau dengar suara mahasiswa berorasi
Atau riuh rendah ketika minggu depan ujian
Bahkan, gerbang universitas telah tertutup

Ada yang berbeda
Kamu tak bisa menemukan
Ramai anak kecil belajar Al Qur'an
Bahkan kamu bisa melihat
Masjid telah ditutup

Ada yang berbeda
Lafadz adzan yang dikumandangkan
Tak ada lagi ajakan sholat di masjid
Yang ada, ajakan sholat di rumah

Ada yang berbeda
Langit terlihat lebih bersih
Polusi udara tak terlalu mengganggu
Burung bebas bertebangan
Itik dan ikan bebas berenang

Kamu tahu yang kupikirkan?
Entah sampai kapan ini akan berlangsung
Hanya saja, ini membuatku bertanya
Seberapa besar kerusakan yang telah manusia perbuat

Ada yang berbeda
Entah bagaimana kami menyambut Ramadhan tahun ini
Atau entah apakah kami bisa bertemu dengan Ramadhan tahun ini

Ada yang berbeda

Rasa Sakit



Kamu tahu? Rasa sakit itu tak selamanya selalu buruk.
Terkadang, manusia memang harus merasakan bagaimana rasa sakit itu. 
Aku tidak tahu ini benar atau salah
Tapi, kupikir rasa sakit itu mampu memberikanmu sedikit kekuatan yang tak pernah terpikirkan

Kamu tahu? Aku benar-benar kehilangan ide sekarang
Justru ketika tak ada kenangan menyakitkan yang datang

Entah ini benar atau salah
Beberapa waktu lalu, ketika rasa tak terima itu ada
Beberapa macam tulisan bisa kubuat dengan cepat
Tapi, sekarang... entah berapa kali kuhapus kalimat karena kupikir tak sesuai

Bukan, bukannya aku ingin diberi rasa sakit kembali
Atau tak bersyukur atas keadaan yang membaik
Tapi, aku hanya berpikir, 
Ada banyak hal yang harus disyukuri 
Meskipun itu dalam keadaan paling buruk sekalipun

Kamu tahu?
Kubilang saat ini tak ada kenangan yang menyakitkan datang
Tapi, ada ketakutan yang membuncah
Ketakutan yang bahkan tak bisa kubayangkan
Ketika tak tahu lagi apa yang akan terjadi besok
Ketika rasa tak aman itu selalu menghantui


Semoga ini pun segera berlalu
Aku hanya berharap, tulisan tulisan bisa kubuat
Dalam keadaan yang baik
Bukan karena rasa sakit atau ketakutan

Selasa, 25 Juni 2019

Garis Paralel

Kamu tahu tentang garis paralel?
Dua garis yang tak akan pernah bertemu meskipun diperpanjang hingga tak terhingga.
Menyedihkan bukan?
Dalam bidang yang sama, tapi tak akan bertemu.

Bukankah kita mirip dengan itu?
Pikiran kita sama, tapi tak akan ada titik temu.
Jalan hidup kita mirip, tapi tak bisa disatukan.

Dua garis paralel yang menyedihkan.

-Hikari-

Kamis, 03 Januari 2019

Lembar Ujian

Rintik hujan menemani suara keyboard dari sebuah laptop tua. Deretan baris tulisan tertera di atas layarnya. Beberapa paket ujian telah selesai dibuat. Derita seorang mahasiswa pendidikan semester 6 adalah PPL yang menguras tak hanya keringat tapi juga pikiran dan batin. Menghadapi anak-anak SMA yang  notabene masih dalam tahap pubertas dengan rentang usia yang tidak terpaut jauh darinya. Ditambah tuntutan administrasi sekolah dan seperangkat alat pembelajaran yang harus ia buat. Kini, ia mengerti, kenapa banyak guru yang justru sering mengosongkan jam pelajaran. Tuntutan administrasi yang sangat banyak itu alasannya.


Sembari mengumpulkan imajinasi dan kreatifitas bagaimana membuat beberapa paket soal yang berbeda untuk tiap kelas, pikirannya bertanya," Bukankah paket soal berbeda itu mirip dengan kehidupan manusia?"

Seorang temannya sering berkata, " Jangan kamu iri dengan kehidupan seseorang. Kita tak pernah tahu apa yang telah ia alami hingga ia mencapai kehidupannya sekarang."

Ah, benar. Jika di dalam kelas, ia membuat soal dengan paket berbeda tetapi bobotnya sama. Itu hanya untuk mencegah praktek kecurangan yang mungkin saja terjadi. Tetapi, kehidupan manusia berbeda.

Ya, kehidupan manusia itu berbeda. Setiap manusia diberi lembar ujian yang berbeda. Dengan pertanyaan yang berbeda, level yang berbeda dan tentunya jawaban yang berbeda.

Maka, sangat tidaklah bijaksana ketika ada seseorang yang diuji dengan kesukaran hingga ia berkata," Kenapa aku harus mengalami semua ini? Padahal ada yang tidak bekerja keras tetapi hidupnya sangatlah mudah."
Mungkin saja, dibalik kemudahannya ia justru merasa bosan atas hidupnya yang monoton.

Pun, dengan orang yang diberi kemudahan lantas ia berkata," Kenapa kamu tak bisa melakukannya tepat waktu. Lihatlah aku, aku dengan mudah menyelesaikannya semua. " Padahal, ia tak tahu apa yang sudah orang lain alami dan lakukan, seberapa kerja keras mereka demi menyelesaikan sesuatu dengan segala keterbatasan.

Terkadang, bukankah manusia sering diuji dengan kesukaran untuk dapat merasakan bagaimana nikmatnya terus meminta dan memohon pada Allaah. Hingga, tanpa sadar, ia semakin dekat dengan-Nya. Pun, manusia juga sering diuji dengan kemudahan. Agar ia bisa berlatih untuk selalu bersyukur dan tidak berlaku sombong pada lainnya.

Ah, manusia. Hal yang sering membuat manusia terlupa adalah kesombongan dan kehilangan keyakinan atas betapa adilnya takdir yang Allaah tentukan. Hal yang sering terlupa namun teramat penting adalah bagaimana sabar itu terus diuji dan rasa syukur yang seharusnya senantiasa mengiringi.

Yah, tentunya tak boleh mengeluh atas semua beban tugas ini. Toh, dibalik semua rentetan tugas administrasi tetap ada rasa bahagia melihat murid-murid itu mulai bersemangat belajar mata pelajaran yang bisa dibilang momok ini.

-Hikari-