Senin, 24 November 2014

ada saatnya ketika kita merasa gugup menghadapi sesuatu. padahal kalau kita pikir kembali, hal tersebut sudah sering kita lakukan.
 intinya ada yang salah dengan diri kita sendiri,,,,

Rabu, 05 November 2014

Ketika ada seratus alasan untuk mengeluh, ada seribu alasan untuk tetap besyukur.

"Satu kekecewaan mampu membuat seorang menuliskan 3 halaman, satu kebahagiaan mampu membuat orang tersenyum sepanjang waktu masih ada."

_miftah_n_

Jumat, 10 Oktober 2014

Suatu Pertanyaan


Pemberontakan...
Penyesalan..
Harapan..
Seolah membumbung tinggi
Menyesakkan dada
Sementara kapasitasnya tak bertambah..
    Embun, mata air,
    Seolah menjadi barang langka,
    Ketika fatamorgana semakin kronis
Cahaya, sinar,
Seolah tak sanggup
Menerobos pekatnya gelap
    Ketika semuanya menjadi satu
    Reaksi kimia yang tak bisa dijabarkan
    Hanya tertoreh di kertas putih
Seperti teka-teki yang buntu
Konstanta integral tak tentu yang bermakna banyak..
    Pertanyaan yang hanya bisa dijawab
    Kemurnian hati,
    Kejernihan pikiran,
    Ketulusan cinta untuk Sang Pencipta

Dengarkan

akhir-akhir ini kembali berkutat dengan quote ini,,bukan pendapat ini,,bukan dengan nasihat ini

"Ketika kita menghadapi orang lain, entah itu ketika kita sedang sebagai tempat curhat atau ketika kita mengalami sebuah kesalalahpahaman atau berbeda pendapat dengan orang lain, maka cobalah memandang masalah tersebut bikan cuma dengan pandangan dari sisi kita, tapi juga dengan pandangan orang lain."

Ya, karena setiap orang sudah dibesarkan dengan pandangan nilainya masing-masing. setiap orang punya standar nilainya masing-masing. Kita tak akan bisa merubahnya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tetaplah selalu menghormati nilai tersebut, selama nilai tersebut sesuai dengan  aturan agama. Nilai bukan alasan untuk menyalahi aturan agama.

Poin pentingnya adalah mau mendengarkan orang lain. Jangan hanya mendengarkan suara kita saja. Toh, dalam lingkungan kita akan banyak suara yang mungkin saja bertentangan dengan apa yang kita suarakan. Kalau tak ada yang mau mendengarkan lalu jadi apa? Bukankah suara musik itu terdengar bagus karena semuanya bersuara sesuai dengan irama? sesuai dengan waktu dan bagian masing-masing. Intinya saling menghormati dan menghargai sambil terus berpegangan di jalan syariat.

Malam yang penuh dengan  lantunan suara takbir yang mengema
Menemani hati yang sedang gundah gulana #alay
Tak tahu kenapa akhir-akhir ini lebih sering deg-degan daripada dulu
Padahal cuma lagi sendiri
Bahkan jalan pun rasanya kaki lemas
Sedikit limbung memang

Sedikit introspeksi
Kalau keadaan saya seperti ini, artinya ada sesuatu yang salah
Entah itu dari keadaan fisik saya yang memang sudah dari lama "ringkih"
Atau keadaan psikis yang sedang diuji

Sebenarnya apa yang salah?
Terlalu stress? Banyak Pikiran? Banyak tugas?
Kurasa dulu pernah jauh lebih parah daripada ini...
Kurang tidur?
Bukan, sekarang tidurnya lebih teratur

lalu apa?

Pertanyaan-pertanyaan yang membuat saya sedikit lebih sering terpekur
Biasanya nggak pernah sebelum tidur duduk terdiam
Tapi, sekarang memang sedang ada yang salah

Lalu sebuah kilasan-kilasan kejadian akhirnya menyadarkan
Ada yang salah memang
Dan saya merasa cukup bodoh
Kenapa hal itu terjadi lagi
Kenapa hal yang sama selalu berulang

Muhasabah diri...
Futur memang sering menerjang
Tapi, kalau bukan diri sendiri yang memulai bergerak
siapa lagi?



-miftah_n-

Senin, 06 Oktober 2014

"Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan semakin kabur, definisinya adalah keberadaan cinta itu sendiri.





_Ibnu Qayim_

Selasa, 30 September 2014

Dalam setiap kehidupan, selalu ada peristiwa yang akan selalu diingat
entah senang, sedih ataupun kekecewaan..
tapi akan menjadi lebih indah jika kita bingkai dengan sebuah ketaatan

Menjaga hati itu susah, tapi bisa dilakukan....

Karena setiap orang itu unik
Karena setiap orang lahir dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing
Karena setiap orang punya pandangan nilai masing-masing
Cukup dengarkan
Hargai prinsip dan perbedaan
Karena perbedaan itu indah......

Jumat, 26 September 2014

Setapak ku ayunkan langlah kaki berpijak
Menembus malam penuh cerita jujur dari rembulan
Rembulan malam bersinar terang menghias tanah gersang
Memacu pikir tanpa otak dalam kepandiran
Lepas dari kepandiran bertemu jalan putih menuju terang dalam pelukan pengetahuan kehangatan kekeluargaan
Bekal kehangatan kutorehkan dalam putih kertas penerang malam dalam khayal ku berkarya
Terus ku susur jalan ditemani cerah cahaya rembulan sampai bertemu keluarga besar penuh harap dan doa

-Password GTM 2012-

Luka di hati itu seperti dinding yang tertancap paku
meski paku itu sudah dicabut,
tetap saja ada lubang yang terus menganga

Waktu memang bisa menghapuskan rasa sakit itu sedikit demi sedikit
tapi sadar atau tidak tetap ada bekas yang tertinggal di sana

berdamai dengan diri sendiri itu hal yang bisa kupikirkan
membiarkan sang waktu menyelimutinya
membiarkan diri kita untk terus fokus pada hal masa depan

bukan menghapus, karena masa lalu tak kan pernah terhapus
hanya berdamai dengannya
karena sesungguhnya masa lalu ada untuk mendewasakan kita


Selasa, 19 Agustus 2014

Tak tahu siapa yang menulis ini...
tiba-tiba tergeletak di lantai dekat tv...
So, I just want to share it

"Dia bukan milikku, tapi dia milik-Mu.
Menata perasaanmu sendiri lebih baik
daripada kamu mengharap orang lain untuk menjaga perasaanmu.

Jangan mengeluh harimu, bersyukurlah atas nafasmu. 
Tuhan memberikannya padamu karena Dia Tahu kamu cukup kuat menjalaninya.

Setiap orang pernah terluka, jangan fokus pada sakitnya. Fokus pada apa yang bisa kamu pelajari untuk menjadi lebih baik."

Kemarin waktu di Pasar Sleman, nganterin ibu beli beras
ada pemandangan unik bagiku
seorang ibu tapi masih muda sedang membaca sebuah buku
sementara tak jauh darinya ada seorang anak SD, mungkin kelas 1 SD
kupikir sudah jarang, ada orang tua yang mau mengecek buku pelajaran anaknya
karena letak mereka ada di depan sebuah SD
tapi, ternyata salah, 
ibu itu sedang mengecek pengeluaran bulanan dari tokonya
sementara anak kecil itu adalah ada anak pemilik toko di sebelahnya...

LOL :-D malu banget aku...

Kamis, 14 Agustus 2014

“Orang-Orang Tercinta Itu Seperti Pepohonan, Meskipun Daun-Daunnya Berjarak, Namun Akar-Akarnya Saling Bertemu Di Kedalaman”

-konspirasihening.blogspot.com-


  • Just wait and see dek.. :-)
  • Ambil yang baik, buang yang buruk
  • ayo semangat dek :-)
  • 6S nya jangan lupa dek
  • Ayo lari dek... :-)
Kalimat yang akan terkenang tiap kali ada masa MOS...

ckk....seragam biru putih, hijau putih dan merah putih....

haha...

GVT? 
Sudut sekolah

Terkadang sesuatu yang nampak adalah sesuatu yang bukan sebenarnya....

Diam dan dengarkan...
Resapi makna yang ada...

_miftahn_

Selasa, 12 Agustus 2014

Setelah kurang lebih 2 minggu, menghilang dari peredaran kampus akhirnya kembali ke kampus biru itu...
selama dua minggu yang penuh dengan kenangan...mulai dari keluarga, Teladan, Kulon Progo..

This is a wonderful holiday.. :-)





Kamis, 24 Juli 2014

Air mata orang tua yang menetes karena rasa sayang dan khawatir terhadap anaknya tidak dapat dibayar dengan kompensasi materi dan semua teori yang diciptakan akal manusia

Kamis, 17 Juli 2014

sejenak kilasan-kilasan peristiwa itu berdatangan
seperti sebuah film yang siap untuk diputar
teriakan-teriakan itu
rasa sedih itu
tangisan itu
bahagia itu
semua berulang
dejavu yang benar-benar
satu hal
apa bekal ku cukup?

Kamis, 10 Juli 2014

#nostalgia

edisi galau gara-gara kangen
mungkin ini sudah lama sekali, tapi perasaan itu tetap ada....
just repost dari dek Astuti Purwaningsih (Afwan ya dek, mbak jarang menghubungi)



Terima Kasih Allah atas kesempatannya untuk bisa masuk dalam organisasi ini
Terima Kasih Allah atas kesempatannya dapat bertemu dengan kakak-kakak yang super hebat
Terima Kasih kakak telah mengajari kami selama setahun ini
Terima Kasih kakak telah  mengajari kami banyak hal
Alhamdullilah, ilmu yang kakak berikan akan selalu bermanfaat untuk kami
Alhamdullilah atas semua nikmat selama ini
Alhamdulillah untuk semuanya,
Maaf bila setahun belum bisa melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik
Maaf bila selama setahun ini belum bisa berbuat apa apa yang bisa membanggakan kakak
dan maaf bila selama ini banyak mengecewakan kakak-kakak. Maaf untuk semuanya, maaf atas ketidaksempurnaan kami, maaf untuk kekhilafan kami dan maaf untuk semua kesalahan kami.
Tertuntuk sie larut TJRC yang setiap rabu dan kamis selalu meluangkan waktunya untuk kami. 
Terima kasih kakak, we are nothing without you.
Dan untuk mbak mas yang lain, terimakasih juga telah mengajari arti sebuah organisasi dan keluarga. Terimakasih untuk kesempatannya masuk dalam organisasi ini, terimakasih atas bimbingannya, terimakasih untuk semua.

Dariku pribadi, aku sayang TJRC. Sungguh.

Terimakasih.

With love, 23


Ya Allah, terimakasih telah mengizinkan aku untuk setidaknya menikmati masa-masa itu,,masa saat penuh dengan canda meski banyak tekanan yang menerjang.
Terimakasih telah diberi kesempatan untuk menjadi lebih dewasa lewat anak-anak luar biasa itu...

 

Karena tak akan pernah bisa tak peduli

re-post dari mbak zahrin afina ( Teladan 2012)


pra-ETT versi saya
8 Juli 2014 pukul 1:32
Pengen nulis!
Bismillah...

Entah ini memang sudah saatnya evaluasi atau belum,
Tapi bagi saya rasanya tetap "sudah setengah jalan.."

Hari-hari belakangan ini, saya disibukkan beberapa agenda kaderisasi KSAI, welcoming the fresh graduates.
Saya jalankan sebaik-baiknya karena begini memang baiknya, sekarang waktunya, disini tempatnya. Tapi barulah lama-lama saya ingat lagi tujuan akhir kaderisasi ini, yakni siapnya generasi penerus yang lebih baik. Harapan-harapan itu. Harapan-harapan yang harusnya bisa menghiasi kerja-kerja tak kenal henti, pengorbanan yang ternyata sudah bukan hanya dari bagian diri sendiri, tapi juga merembet ke hak-hak orang lain; keluarga yang bersabar, memaklumi, sampai mendukung meski waktu kita untuk mereka sudah sangat banyak berkurang.

Seorang Kakak juga mengingatkan, "Orientasi kita tetap semoga KSAI bisa segera dibubarkan. Ketika, adik-adik kita di SMA sudah semakin keren dan mandiri. Karena setiap zaman harusnya mengajarkan perbaikan agar kesalahan lama tidak terulang lagi."

Oh, saya tidak akan selamanya di sini. Ternyata waktu saya terbatas. Ternyata, ini akan jadi kesempatan yang takkan pernah terulang lagi.
Namun apa yang telah saya beri?
Namun justru, apalagi yang akan saya sesali nanti?

Karena itu, ketika ada yang muncul bertanya, "kok kayaknya kita semakin loyo ya?"
Itu tandanya segera butuh evaluasi tengah tahun #eh
Mungkin ya ^^" supaya bisa mengukur kerja dan ketercapaian kita yang sebenarnya.
Tapi saya setuju. Karena sejatinya pertanyaan itu berbalik ke diri kita sendiri. Mungkin kita sangking kurang aktif, mungkin kita sangking kurang perhatiannya?

Saya ingin mengingatkan diri saya sendiri dan teman-teman semua, untuk kembali mengingat apa dan bagaimana seharusnya peran masing-masing kita, sampai pada kapasitas apa yang dibutuhkan untuk menjalankan peran-peran itu. Walaupun, kata seorang Ustadz, sebenarnya untuk melakukan ketaatan itu yang dibutuhkan hanya MAU atau TIDAK; berbeda dengan kemaksiatan yang butuh kemampuan macam-macam (butuh dana, kemampuan berkelit, kamuflase, dll ^^")

Ya, mari belajar lagi untuk menghayati peran. Khususnya di bulan Ramadhan ini, khususnya sebelum masa evaluasi tengah tahun sungguhan datang (walaupun harusnya ada bagian yang tiap hari ya T.T), supaya evaluasi kita besok efektif, karena telah jauh-jauh dipersiapkan solusinya. Aamiin

Mungkin KSAI memang bukan (belum jadi) organisasi besar yang super eksis. (Yakali mau eksis, mental gue masih mental dibalik layar gini T.T *curcol*) Walaupun kalau dibandingkan dengan sekolah lain kita amat patut bersyukur.
Saya sendiri masih percaya kebangkitan itu sejatinya berasal dari diri kita sendiri, di peran kita masing-masing.

"Di tiap zaman ada RIJAL (LAKI, tapi bukan gender, melainkan yang berkesiapan menanggung suatu beban/konsekuensi)-nya. Di kala sangat dibutuhkan, Allah selalu memunculkannya, yakni pada pribadi-pribadi yang tulus. Sebab ketulusan-lah pendobrak semua pintu."

Saya masih percaya, bersama-sama kita bisa menjadi barisan kebangkitan itu. Setidaknya punya keinginan untuk menjadi seperti itu. Biar Allah yang ajarkan bagaimana. Karena memang hanya Dia yang bisa membimbing kita. Karena bukankah untuk tulus-ikhlas itu sulit? Bukankah melawan hawa nafsu itu berat? Bukankah untuk insyaf bahwa diri ini sepenuhnya milik Allah, di tangan Allah, sudah dibeli oleh-Nya butuh teguran berulang-ulang?
*puk-puk kita T.T*
Tapi kita jangan berkecil hati, sebab sejatinya "mujahadah" adalah 'ikhlas menempuh jalan-jalan sulit menuju kebaikan'. Ya, justru yang penting kita berlapang dada kala itu sulit. Biar Allah yang tentukan hasilnya. (Kajian Ust. Syatori nih..)

"Dan mereka yang bersungguh-sungguh berjuang di jalan-jalan (untuk mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah pasti beserta orang-orang yang berbuat baik." QS Al-Ankabut: 69

Lebih operasionalnya, mari bangun lagi, pasang tekad.
Mari lebih perhatian satu sama lain. Saling menasehati..
Coba buka lagi handbook-nya, harusnya beramal ilmiah-berilmu amaliyah bagaimana…

Saya sendiri sadar kalau baru sedikit sekali berperan sebagai salah satu 'personalia' KSAI; bantu menjaga semangat, menjaga kinerja departemen yang saya PJ-nya, menjaga ukhuwah, memfasilitasi kebutuhan ruhiyah, dan banyak job lainnya.. Afwan. Tapi dalam usaha kecil ini, siapa saya? Karena meskipun dengan izin Allah, bantuan dari saya adalah sangat kecil bila dibandingkan kesadaran dan kemauan teman-teman sendiri.. Karenanya saya rasa SALING MENASEHATI itu sangat penting :') Jika berkenan mohon nasehatnya untuk saya juga ya..

Dan bagaimanapun saya sangat bersyukur sudah berjalan--berlari-lari kecil bersama teman-teman sampai sini..
Pelajaran, hikmah, dan kehangatan yang mungkin tak semua hamba sudah mendapatkannya..
Sangat bersyukur juga masih disempatkan Allah untuk mengungkapkan apa yang biasanya tak pernah tuntas diutarakan ini...
Syukur ini semoga kan berwujud sebaik-baiknya yaitu kerja dan menjadi manfaat bagi sekitar, ya?
Untuk Allah…

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkanmu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." QS Ali Imran : 103

Kok bisa kita akhirnya ketemu disini sih?

^^
Yang mencintaimu karena Allah,

Ai Zahrin 70714






Merinding bacanya,,,,teringat bahwa di awal perjuangan ini ada sedikit rasa tak mau peduli
tapi apa daya, rasa cinta kepada tempat itu tak pernah luntur...
dan di sini perjuangan ini dimulai..

Jumat, 27 Juni 2014

bahwa setiap peristiwa dalam hidup itu harus dimaknai dengan makna yang sebenarnya
bahwa tak pantas kita menyalahkan setiap pemberian dari Allah
bahwa tak seharusnya kita merasa kecewa terlalu dalam
bahwa seharusnya kita menyikapinya dengan sebuah kedewasaan, penerimaan, rasa syukur dan optimisme
bahwa kita harus yakin bahwa kita harus berjuang
bahwa kita harus yakin hasil yang kita terima itu hak prerogatif Allah
bahwa semua yang terjadi punya ceritanya masing-masing
bahwa di setiap kesulitan ada kemudahan
bahwa di setiap tempat tergelap selalu ada setitik cahaya yang menerangi
bahwa hidup dipenuhi keajaiban dan harapan


Tak perlu taku untuk terjatuh, karena selalu ada jalan untuk bangkit

Senin, 05 Mei 2014

When the hope meets the reality, the problem will come.

Keep spirit to fight it..

Because, the problem always come if you want to still alive...

Sabtu, 15 Maret 2014

Cerita dari Negeri di atas Awan

Selasa, 28 Januari 2014 akan menjadi salah satu hari bersejarah dalam hidupku. Berawal dari sebuah impian bersama teman-teman semasa SMA yang terbawa hingga semester 1 dalam dunia perkuliahan.
Aku masih ingat saat itu, ketika di kantin (selatan lapangan basket) bersama teman-teman akhwat dari tetradium, kami merencanakan untuk liburan ke Gunung Api Nglanggeran setelah UNAS selesai.

Hujan....

Hujan, seringkali jadi sesuatu penyebab omelan, karena sering kali agenda kita tertunda karena hujan.
Tapi, hey kawan, terkadang kita juga lupa, bahwa seringkali kita merindukan saat-saat hujan itu,
Karena saat hujan itulah  tangisan kesedihan bercampur tangisan bahagia.

Hujan, saat hujan kita bisa mendengarkan suara-suara yag sebelumnya tak pernah terdengar.
So, hujan itu rizki dari Allah, jadi jangan lagi mengeluh soal hujan ya...

:-)

Jumat, 24 Januari 2014

*Sahabat baik
Sahabat baik seperti belajar naik sepeda
Walaupun lama tak bersua,
Jarak dan waktu memisahkan,
Saat bertemu kembali, tetap sama
Mungkin sedikit kaku di awalnya, tapi sama menyenangkan

Sahabat baik laksana lukisan bersejarah
Walaupun muncul teman baru
Tempat baru, sekolah baru, pekerjaan baru
Selalu ada tempat meletakkan lukisan tersebut
Di ruangan terbaik, dan semakin bernilai
Di antara benda-benda istimewa lainnya

Sahabat baik seperti hujan
Yang menyiram lembut tanah gersang nan tandus
Agar tumbuh benih-benih manfaat
Besok lusa tinggi menjulang karena kepedulian
Selalu begitu, tak pernah berhenti

Aduhai,
Sahabat baik bagai weker, dia mengingatkan
Sahabat baik bagai helm, dia melindungi
Pun bagai sapu lidi, tiada guna sapunya kalau hanya sehelai lidi
Sahabat baik adalah segalanya

Dan tentu saja
Dia lebih istimewa dibanding HP, laptop, gagdet kita
Yang pasti dibuang saat rusak atau ketinggalan jaman
Sahabat baik selalu sebaliknya: semakin lama, semakin istimewa
Selalu spesial.

* Tere Liye
on 1/24/2014 08:45:00 PM by miftahazzahra | 1 comment  Edit

Kadang kita lupa
Ketika seseorang hadir dalam hidup kita,
Bukan berarti dia akan selalu bersama kita
Kadang kita lupa,
Boleh jadi tujuan terbesarnya adalah agar kita belajar
Dari hal menyakitkan dan menyenangkan
Saat dia telah pergi kemudian

Ketika sebuah masalah melingkupi kita
Bukan berarti kita bisa mengatasinya segera,
Seperti minum obat langsung cespleng
Kadang kita lupa,
Boleh jadi tujuan terbesarnya adalah agar kita bersabar
Menjadi lebih kuat dan kokoh
Untuk menghadapi masalah lebih besar lagi

Banyak sesuatu yang terlihat
Tapi sejatinya bukan demikian kelihatannya
Seringkali sesuatu yang kita pahami
Namun sesungguhnya tidak begitu hakikatnya

Misalnya,
Jatuh cinta itu kadang memang mudah
Tapi menjaganya abadi adalah sejatinya
Cinta pertama itu memang indah
Namun cinta terakhir selama-lamanya adalah hakikatnya

Semoga kita tidak melupakan yang satu ini.

*Tere Liye, repos

Senin, 20 Januari 2014

Bismillaah

Tadi waktu sholat berjamaah di salah satu masjid kampus,aku sholat di samping seorang ibu bersama anaknya. Setelah sholat selesai anak itu bertanya pada ibunya.

Anak : "ummi, tadi aku sholatnya cepet banget lho..ummi lihat nggak?"
Ummi : "sayang, tadi itu nggak boleh kayak gitu. Kalau kita sholat berjamaah, tunggu imamnya, jangan mendahului imam."
Anak : "Ummi, aku mau berdoa buat ummi dan abi ya, tadi aku lihat di bawah abi lagi sholat."
Ummi : "iya sayang."

Anak itu langsung berdoa untu kedua orang tuanya. Aku perhatikan, dia polos sekali, tulusnya ia berdoa untu ayah dan ibunya. Aku berpikir, apa aku pernah seikhlas dia berdoa untu ayah dan ibuku?
#jadi malu sendiri. berasa tidak pernah  bersyukur. Astagfirullahhal'adzim.

Jumat, 10 Januari 2014

"Melupakan" adalah salah satu dahan dari pohon cinta. Dia dekat dengan dahan "melepaskan". Dan boleh jadi, besok lusa, seiring waktu berjalan, dua dahan ini justeru menjadi akibat penting bersatunya sebuah cinta.
Sayangnya, dahan-dahan ini tidak akan terlihat oleh orang yang terlalu dekat, melotot pula, takut sekali kehilangan, saat menatap pohon cinta. Terabaikan begitu saja.

*Tere Liye

Sayangi rasa sakit yang kita terima. Peluk dengan erat. Maka semoga rasa sakitnya berkurang.
Sungguh, apa2 yg kita tidak sukai, boleh jd itu amat baik bagi kita.

*Darwis Tere Liye

Ingat, tujuan awalmu!

Bismilaah

Minggu ini disbukkan dengan yang namanya UAS. Ya, UAS pertama di bangku kuliah. Rasanya nanonano. Mulai bingung dengan materi yang bejibun. Belum lagi, ketika dapat dosen yang kalau nerangin cepet banget dan mungkin malah nggak diterangin. Soal yang bakal keluar pun susah ditebak.

Nah, ini yang menjadi ujian kita yang sebenarnya. Kembali ke pertanyaan awal. Kita kuliah untuk dapat nilai atau untuk dapat ilmu? Kita kuliah untuk mencari Ridho Allah atau justru sebaliknya?

Ketika dapat cerita dari teman bahwa banyak mahasiswa yang melakukan cheating pas ujian rasanya kayak digelitikin hatinya. Dia kuliah mau sekedar kuliah pho?

Kalau cuma ijazah, nilai yang dikejar maka yang kita dapatka itu semu. Ya memang, mungkin nilai kita jadi bagus, IP tinggi, kita lulus, tapi itu cuma KOSONG. Apa mau ketika kita ditanya tentang materi bidang studi kita, kita nggak bisa jawab gara-gara pas UAS nyontek?

Sekarang kembali ke niat awal. Kita kuliah itu untuk belajar. Belajar banyak hal.Mulai dari jujur, tanggung jawab, kerja keras, pengorbanan, kehidupan. Dan, hey kawan itu jauh lebih berharga daripada sebuah IP tinggi.


10 Januari 2014

CEC HIMA KIMIA 2014

for senior high school... Let's Join This
http://cechimakimiauny.wix.com/2014#!home/mainPage