Selasa, 31 Desember 2013

UAS semester 1

ok, tinggal menunggu detik untuk besok tanggal 2 Januari 2014 UAS yang pertama kali di bangku kuliah.
Bismillaah,

HHN ( Hadapi, Hayati, Nikmati) Jangan sampai menyesal dan melakukan segala cara untuk dapat nilai bagus. Allah Maha Melihat. ,,

Jumat, 06 Desember 2013

kanan, kiri, netral, mana yang kau pilih?

kampus itu memang lingkungan yang heterogen, saya kira semua akan setuju. di sini diuji sampai dimana prinsip anda bertahan diterpa arus pluralitas, modernisasi, dan globalisasi. pengaruh ideologi yang kita pilih akan menentukan jadi apa kita di kemudian hari.

kanan, kiri, atau netral. sudah lama jadi lambang tentang cara hidup yang dipilih. tapi yang paling penting adalah selalu berusaha untuk di jalan syar'i. jangan sampai agama dipisahkan dalam kehidupan

kana, kiri atau netral?

Minggu, 24 November 2013

Persaudaraan adalah mu'jizat, wadah yang saling berikatan
dengannya Allah persatukan hati-hati berserakan
saling bersaudara, saling merendah lagi memahami
saling mencintai, dan saling berlembut hati

-Sayyid Quthb-

Kamis, 24 Oktober 2013

from "biru dongker" to "biru tua"

move on dari suatu yang berarti, bermakna itu sulit. perlu waktu yang tak sedikit. tapi, mau atau tidak mau kita harus maju, toh kehidupan yang ada di depan masih panjang. bukan hanya suatu masa lalu yang begitu berkesan, tapi di masa yang akan datang, pasti ada suatu yang membuat kita merindukannya.

"biru dongker" kampus cemara itu masih terlalu sulit dilupakan. sebenarnya hanya butuh waktu kuran lebih 20 menit untuk sampai, tapi tiap kali datang ke sana, pasti ada sesuatu yang menggelitik di hati. bahkan jalan yang selama 3 tahun kulewati, dan dulu terasa biasa saja, terasa berkesan sekarang. tempat itu menjadi suatu kenangan yang mungkin tak pernah bisa dilewatkan. dimana aku bisa bermetamorfosis, pencarian jati diri, memiliki teman, tempat yang penuh dengan tangis, tawa, kesedihan, kemarahan, kebahagiaan. mungkin agak lebay, tapi bagiku, di sinilah lingkungan yang paling kondusif diantara tempat yang pernah kusinggahi. di sini yang dicari bukan hanya dunia, tapi juga akhirat. itulah yang membuat tempat ini menjadi sesuatu yang istimewa.

"biru tua" lingkungan baruku, yang kumasuki atas pilihanku sendiri, meski beberapa orang di sekitar yang kurang setuju. toh inilah kali pertama aku memutuskan sesuatu. mau tidak mau aku harus mencintainya. meski terkadang aku masih membandingkan, tapi setidaknya di sini juga banyak orang yang punya pikiran yang sama.

Bismillaah. Ya Allah, jika memang ini yang terbaik, tetapkan hati hamba agar selalu tetap istiqomah di jalanmu. ,,,


Yogyakarta, 24 Oktober 2013
 D07.207

Selasa, 15 Oktober 2013

Islam Cinta Damai



Islam Cinta Damai

            Permusuhan, perselisihan, perbedaan yang memuncak, kini lebih sering didengar, ketimbang persausadaraan, kerukunan, menghormati dan mencintai
            Bhineka Tunggal Ika, muncul tapi tenggelam. Dihormati tapi diabaikan. Atas nama suku, ras, agama, kelompok, ia ditinggalkan.
            Ukhuwah kita melemah, bagai tali yang hampir putus. Apa kita akan diam saja?
            Islam Cinta Damai. Islam adalah Rahmatan Lil ‘Alamin.
            Semoga bukan hanya slogan. Tapi, meresap dalam hati. Memancar dalam perbuatan.
            Ketaatan yang indah, berpadu dalam suatu keimanan yang kuat. Membuat Ibrahim melaksanakan perintah Tuhan-Nya, meski itu adalah suatu hal yang berat baginya.
            Dan kini, kita belajar. Belajar berkurban, menyisihkan segala keinginan kita yang berlebih. Berbagi pada kaum dhuafa, pada hari yang suci. Tak peduli pada perbedaan yang ada.
            Islam Cinta Damai. Itu Pasti. Tak perlu ditanya lagi. Perbedaan Khilafiyah tak seharusnya memecah belahkan kita. Karena dalam firmany-Nya Allah tegas melarang kita bercerai berai.
            Islam Cinta Damai. Dalam Ukhuwah ini kita bersatu. Bersatu dalam sebuah ikatan yang lebih kuat daripada ikatan darah.
            Islam Cinta Damai. Damaikan hati yang membara. Damaikan suasana yang memanas, karena Islam Cinta Damai. Karena Islam Kita Bersaudara.
            Islam Cinta Damai. Islam Cinta Damai.
            Dalam Ukhuwah Kita Merajut Janji. Membangun masa depan yang gemilang. Menuju menara-menara yang penuh cahaya.
Islam Cinta Damai. Islam Cinta Damai.
ALLAHHU AKBAR!!




Minggu, 15 September 2013

Lingkungan baru. adaptasi baru

     Agak telat memang, tapi saya hanya ingin menulis ini. Setelah melalui proses yang cukup panjang dan waktu yang cukup lama, akhirnya saya berpindah almamater. Dari warna biru dongker menjadi warna biru tua. Dari seorang siswa menjadi mahasiswa. Ya, walaupun masih tetap dalam lingkungan Jogjakarta, tetap saja lingkunganyya berbeda.
    Ada beberapa hal yang  membuat saya sedikit terkejut. Entah itu baik atau buruk. Dimulai saat TM Ospek yang ternyata dibuka dengan bacaan Al Qur'an. Subhanallah. berasa seperti di Teladan. Kemudian juga sistem pemisahan antara laki-laki dan perempuan. ya, mungkin tak seketat di Teladan, tapi Alhamdulillah lumayan. Setidaknya, saya sedikit merasa aman. Walau dalam kesempatan, saya ingin menangis. karena, terkadang masih banyak acara yang menurut saya kurang baik untuk dilakukan. Sedikit nyesek ketika ada acara yang perempuan dan laki-lakinya bercampur. aduh, banyak cobaan di sini untuk menguji ke-istiqomah-an.
    Terkadang rasanya juga ingin menangis ketika ingat bagaimana atmosfir di Teladan yang sangaaat kondusif. tapi, sama seperti teman-teman yang lain mungkin, bahwa kita juga harus bisa meninggalkan zona nyaman, menuju  suatu usaha untuk bisa survive di lingkungan yang nyata.
  Ya Allah, jaga hamba-Mu ini agar selalu ada di jalan-Mu. Jangan sampai hamba terperosok pada perbuatan yang Engkau larang. Aamiin.
   

Senin, 09 September 2013

Jangan Salahkan Waktu



Jangan Salahkan Waktu

Siang yang terik, mentari seakan menumpahkan semua amarahnya. Sejenak aku bingung, apa yang harus kulakukan sekarang? Masih ada satu jam yang harus kumanfaatkan sebelum agenda yang lain.
Ehm, mungkin sedikit memutar kembali hari ini. Bukan, bukan hari ini, karena sekarang masih setengah hari. Hanya dimulai ketika aku mengantarkan adikku ke TK. Yah, ketika kulihat anak TK, pikiranku kembali pada masa lalu. Saat masih kanak-kanak, pikiranku masih polos. Terlebih di masa itu teknologi tak secanggih sekarang. Ketika itu, pikiranku selalu mengatakan “aku pasti bisa”. Optimis kalau bahasa orang dewasa. Menyiapkan barisan sebelum masuk kelas, selalu kulakukan setiap hari. Bahkan, hingga teman-temanku yang tak kebagian giliran menyiapkan menangis dan mengadukannya pada guruku.
Namun, kini pikiran itu mulai bergeser. Dulu selalu optimis, namun sekarang terlalu banyak hal yang bisa dijadikan alasan untuk menjadi pesimis. Mungkin, aku saja yang mencari-cari hal itu. Dulu selalu berani untuk berbicara secara lantang, namun sekarang kalau disuruh bicara aktif pasti agak “tremor”. Ehm, ada pertanyaan yang muncul. Apa menjadi orang dewasa itu membawa pikiran negatif?
Flashback berlanjut saat berangkat ke kampus, ada yang harus kubawa, sebilah kayu yang menjadi pembeda kelompokku. Kubungkus kayu itu dengan kertas koran. Aku sempat berpikir, kayu ini membuatku sedikit malu. Padahal dulu ketika anak-anak, membawa beras katul (makanan bebek) sambil bersepeda onthel pun tak jadi masalah. kenapa sekarang jadi seperti ini?
Akhirnya sampai di kampus. Lagi-lagi terjadi perang batin. Aku mau sholat dhuha dulu atau nanti setelah kelas kuliah selesai? Pertama, kuputuskan kakiku melangkah ke kelas. Ternyata di sana masih dipakai oleh kelas sebelumnya. Langsung seketika itu, aku putar balik menuju musholla. Kenapa tadi harus galau? Allah yang memberimu kesempatan untuk kuliah di kampus ini. Jadi kenapa kamu harus bingung memilih? Astagfirullaah.
Selesai sholat, kulangkahkan kakiku menuju kelas. Bismillaah. Kali ini lebih baik dan lebih tertata hatiku. Dan ternyata, hari ini dosen yang mengampu sedang pergi sehingga digantikan, dan isinya adalah perkenalan. Dan aku sempat berpikir, semoga waktu ini tak terbuang sia-sia.
Lantas terdampar di taman tengah ini. Sehabis Dzuhur. Aku bingung apa yang harus kulakukan. Dan akhirnya muncullah tulisan ini.
Teringat perkataan salah seoramg teman, ketika ia kutanya kenapa semua orang berubah, apa karena waktu? Ia menjawab,” Jangan salahkan waktu, karena waktu tak bersalah. Yang membuat perubahan itu baik atau buruk adalah manusia sendiri.”. Yah masalah aku menjadi penakut, pesimistis, bimbang itu adalah pilihanku sendiri. Dan semuanya tergantung pada manusia bagaiman menyikapinya. Meski terkadang, aku sempat menyesali tentang keputusan yang kupilih. Tapi, aku harus bertanggungjawab terhadap hal itu.
Life is a choice. Everyone has a chance to choose the bad one or the good one
Don’t ever blame the time for all changes. Because you are the one who change something.




@taman tengah FMIPA UNY

Rabu, 17 Juli 2013

Bismillaah

Ini memang sulit, sakit, tapi pasti bisa. Allah aka menolong hamba-Nya yang mau berubah menjadi lebih baik.

Ketika kita disuruh menunggu, lantas bertanya, hingga kapan? sampai kapan? berapa lama? Maka sebenarnya kita tidak sedang menunggu, Kawan. Tapi berhitung, penuh perhitungan sang pedit nan pelit.

Ketika kita disuruh bersabar, lantas nyeletuk iya kalau ujungnya dapat, kalau nggak? Rugi dong. Maka sebenarnya kita tidak sedang bersabar, Kawan. Tapi transaksi jual beli, atau malah bertaruh. Seolah bersabar adalah pilihan tersisa yang dilempar di atas meja taruhan.

Padahal, sungguh tidak ada resiko bagi orang yang sabar. Dia menjual sesuatu kepada yang maha memiliki segala sesuatu. Apanya yang akan rugi? Jangan begitu keliru memahami hakikat sabar. Orang2 dulu yang berilmu bahkan menghabiskan puluhan tahun hanya untuk mengerti satu cabangnya saja.

*Tere Lije

Tidak ada yang bisa menyakiti hati seseorang yang sabar--fisiknya bisa, tapi jiwanya utuh.

--Tere Lije

Minggu, 30 Juni 2013

The other side of suffering



The other side of suffering

Everyone feels pain
But surely, after suffering satisfaction will arrive
Even with sports, studying or other ordeals
With life, it’s like that for everyone
If we can beat the pain, on the other side,
a rainbow of happiness awaits us.
That will definaitely become a treasure
Lets believe in that

Ikeuchi Aya
 

_repost_

Minggu, 23 Juni 2013

Picture of Memories, Sepat mati

ini karya teman2 sepatmati pas ada lomba antar kelas
brownies sepat  mati

Animasi buat anak2 Sepat mati

karya lain dari sepat mati

kalau yang ini bikin ngakak

yang ini bikin terharu

SEPATMATI ( Sepuluh Empat Menarik Hati)

Selasa, 18 Juni 2013

"Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”

-HR. At-Tirmidzi-

Rabu, 05 Juni 2013

memory suatu siang



Di suatu siang, setelah sholat Dzuhur di Masjid Al Uswah.
Miftah : “Tiwi, mau makan nggak?”
Tiwi        : “Afwan miftah, aku mau makan di PG aja e. Kamu mau ikut?”
Miftah  :”oh, ya udah, aku nggak ikut.”
Noleh kanan kiri. Dan....
Miftah  :”Dit, kamu sibuk nggak?”
Dita        :”Sibuk bangeeeeet mif. Kenapa?”
Miftah  :”Ayo makan? Mau?”
Dita        :”Ayooo mif. Pak Kliwon ya.”
Speechless.
Fika        :”Sibuk banget tapi kalau makan ayo gitu ya,,,ckck.”
Dita        :”Kalau makan itu bukan urusan, tapi kewajiban. Hahaha.”
Miftah  :”udah fik, kalau ama dita di-iya-in aja. Ckck.”
Dan langsung capcus ke pak kliwon. Sambil ngobrol sana-sini.
Nyampe di pak kliwon.
Dita        :”kamu mau makan apa mif?”
Miftah  :”ehm pangsit 3000 aja, kamu dit?”
Dita        :”aku mie ayam pangsit aja, eh btw kalau mie ayam biasa berapa e?”
Miftah  :”Mie ayam pangsit 5000, kalau mie ayam biasa 4000 setauku.”
Dita        :”oh, ya udah mie ayam pangsit aja, nanggung beda 500.”
Dan sebelum sempet pesen ada panggilan.
Shofa    :”Miftaaah.....”
Nengok. Wah yang alay dah datang hehe...
Dita        :”Maaf, anda siapa ya?”
Shofa    :”Aku nggak manggil kamu kog dit, aku manggil miftah.”
Miftah  :”maaf mbak, sepertinya anda salah tempat. UGM nggak ada sini. Ini SMA 1 mbak.”
Salahnya siapa pake baju dinasnya UGM, mana baju pinjeman lagi.
Shofa    :”oh, saya mau beli mie ayam saja kog mbak.”
Dita setelah ngitung-ngitung uangnya lagi.
Dita        :”eh mif, aku ganti pesenan aja. Pangsit 3000 aja. Biar bisa beli minum. Es teh nya berapa bu?”
Ini bocah cepet banget ganti pikirannya.
Dan setelah cukup lama ribut. Bully Dita tentang kehidupan di Bandung. Sendok punya Miftah ama dita yang dapat sendok garpu semua. Sampai Dita yang belajar makan pakai sumpit dan itu lamaaaa banget. Shofa yang ngasih sambel 4 sendok. Ckck. Akhirnya selesai juga makan siangnya. Dan Miftah dapet juara makan paling cepet. Yes. Hidup Golongan darah O.
Dan ngomongin soal wisuda kemarin.
Miftah  :”shof, aku punya foto wisuda yang kemarin.”
Shofa    :”Minta mif.”
Dita        :”Mif, masih punya fotonya Sepat Mati? Mbok aku minta.”
Miftah  :”masih di netbook. Tapi netbook ku di Al Uswah.”
Dan akhirnya kami bertiga menuju Al Uswah.
Dan Ngopy foto Sepat mati buat Dita, foto Tetradium buat shofa.
Akhirnya lihat foto Sepat mati. Ternyata wajahnya masih pada polos ya.
Setelah beberapa foto.
Miftah  :”Dit, kog kita fotonya jejer terus sih?”
Dita        :”Kamu yang ngikutin aku mif. Tuh kamu di belakangku.”
Miftah  :”Nggak yo. Tuh yang ini kamu di belakang ku.”
Dan ribut lagi. Ckck. Sementara itu Shofa lagi ribut ama komputernya.
Shofa    :”Miftah, laptop ku gimana coba. Aduh, Banyak virusnya. Yah, tombol esc malah nampilin menu. Duh, gimana ini.”
Dan selama siang itu sepertinya tidak ada kata tenang. Haha, nggak apa-apa. Karena mungkin masa ini akan menjadi kenangan indah di masa mendatang. Maaf, ceritanya simpel mungkin, tapi bagiku sangat berkesan.
“Kematian adalah hal yang paling dekat dengan manusia. Masa lalu adalah hal yang paling jauh dengan manusia.”