Sabtu, 25 April 2015

Someone said :

" Meskipun kau dikecewakan oleh orang lain, berusahalah untuk tidak mengecewakan orang lain. Kalau kau ingin orang lain menghormatimu, maka mulailah dengan menghormati orang lain. Kalau kau ingin orang lain bersikap seperti apa yang kau harapkan, maka mulailah dengan dirimu sendiri bersikap seperti apa yang kau harapkan."

Bersabar itu tak ada batasnya. Meski hati tersakiti, akan ada selalu pembalasan yang lebih indah. Kalau tidak sekarang ya nanti. Toh kita adalah pelaku utama dalam jalan cerita kehidupan kita. Kita memulai dengan awal yang baik, dan dengan janji-janji yang baik. Maka, akhiri juga dengan akhir yang baik dan penuhi hutang janji itu.


-miftah.n.-

Jumat, 24 April 2015

Ketika Cerita tak lagi bermakna, maka maknapun tak lagi bercerita tentang makna-makna kehidupannya. Dan ketika cerita tak lagi bernarasi, maka narasipun tak lagi bercerita tentang apa yang dinarasikannya. Hidup adalah bagaimana kita menarasikan cerita dengan penuh makna (Liska,2012)

Kamis, 23 April 2015

"Hidup adalah perjuangan, bukan? Kebahagiaan harus direngkuh dengan banyak pengorbanan."
--Buku "Sepotong Hati yg Baru", Tere Liye

Kenapa kita kecewa? Karena kita berharap.
Tidak akan kecewa kalau kita tdk berharap.
--Tere liye

Hei kawan, saat ini apa aku boleh bertanya?
Sudah lama bukan kita tak saling berbicara.
Ah, mungkin sudah lupa.

Aku boleh bertanya?

" Apa kabarmu sekarang?
Apa kesibukanmu?
Lagi, apa kau sedang bahagia atau sedih?
Apa aku boleh tahu alasannya?
Apa kau sedang kecewa?
Apa alasannya?

Hei kawan, pertanyaan terakhirku....

Bolehkah aku bertemu dengan dirimu yang dahulu?"



Rabu, 22 April 2015

Salah seorang teman pernah menceritakan apa yang dirasakannya dahulu. Ketika semua ideologinya, prinsipnya, hatinya, tak lagi bersahabat dengan yang namanya sistem dan keadaan. Biar aku ceritakan padamu, biar kita semua tahu bahwa ini memang keadaan yang tak akan kita bisa hindari.

"Ketika rasa jenuh, lelah mulai menerpa ku.
Aku mulai mempertanyakan.
Untuk apa aku di sini?
Kenapa aku harus melakukan semua ini?
kenapa aku harus menghabiskan waktuku untuk semua ini?
Sementara orang lain bisa dengan mudah bersenang-senang.
Kenapa aku harus berkorban perasaan ini?
Sementara orang lain bisa dengan bebas mengutarakan perasaanya.
Kenapa aku harus menahan semua kekecewaan ini?
Sementara orang lain bebas mengutarakan kekecewaannya?
Kenapa orang lain boleh mengatakan " aku lelah. Aku butuh istirahat. Aku jenuh. Aku butuh selingan."? Sementara aku harus tetap bertahan di atas semua itu.

Lalu, seakan semua kemarahan itu berkumpul menjadi satu. Semua kekecewaan, kelelahan, kejenuhan, kemarahan, rasa tak terima atas semua perlakuan dan keadaan. Hingga akhirnya apa? Bahkan hanya untuk bernapas saja terasa sulit. Aku tersenyum sementara hatiku menangis. Klise? Memang. Aku tertawa, sementara hatiku terasa sakit.

Hingga semua teori-teoriku tentang apa itu pemimpin, apa itu keluarga, apa itu yang namanya komitmen, apa itu yang namanya amanah hilang semua. Kurasakan aku tak lagi merasa apa itu namanya perasaan. Yang kulakukan hanyalah bekerja seperti sebuah robot. Ya, robot bukan manusia.
Kejadian itu berlangsung hingga beberapa waktu. Seolah tak pernah berhenti.

Hingga suatu saat salah seorang teman berkata.
"Ku kira kamu saatnya harus berhenti. Ku katakan hanya sekali. Tahu bedanya robot dengan manusia? Robot tak punya hati, sementara manusia punya hati. Hanya itu yang akan kukatakan. Aku yakin kamu sudah cukup dewasa untuk mengerti. "

Hingga akhirnya, aku terduduk. Menangis sudah. Lepas sudah pengendalian diriku selama ini. Layaknya seorang anak kecil yang kehilangan mainannya.

Aku tak tahu apa yang kupikirkan saat itu. Aku masih mencari jawabannya. Yang jelas, aku hanya ingin mengakhiri semuanya dengan proses yang baik. Toh, semua ini kuawali dengan proses yang baik. kuawali semua ini dengan janji-janji yang baik. Renjana? Iya, aku merindukan semuanya seperti dulu. Tapi, cobalah untuk tidak lari. Cobalah mengambil energi positif dari lingkunganmu. Sekali kau kehilangan energi positif mu maka kejenuhan itu akan datang menerjangmu tanpa ampun."

Yang bisa kulakukan hanyalah diam. Karena aku sendiri juga punya pertanyaan yang saat ini terhempas dibawa oleh hujan.


Senin, 20 April 2015

Bahwa dalam setiap kediaman itu belum tentu tak ada suara.
Bahwa dalam setiap sikap mengalah itu belum tentu kalah.
Hanya pengendalian diri agar sebuah kondisi tak menjadi lebih buruk

Kamis, 16 April 2015

Have we ver think that maybe we lost something important?
Don't know why, just think.
What  will i do now?
Is it real me?

Ehm.. the question is from ourself. And, still searching for an answer...................

Whai is the feeling?

What is a leader?

What's the destination from a human?

Rabu, 15 April 2015

Jika harapan seluas hamparan bumi ini, seharusnya usaha seluas langit yg membentang.
Jika pengorbanan seluas bumi ini, seharusnya keikhlasan seluas jagat raya.
Agar tegar disaat yang lain terlempar..
Agar tunduk disaat yang lain angkuh..
Dan agar kokoh disaat yg lain roboh..
-mifta damai r.-

Selasa, 14 April 2015

Ketika seorang wanita jatuh cinta, maka sesuatu yang ajaib sedang terjadi. Bagaimana mungkin dia mencintai seorang laki-laki, padahal di saat yang bersamaan ada 1 milyar lebih laki-laki lainnya di dunia ini. Bukankah besar sekali kemungkinan dia menemukan laki-laki yang lebih baik di luar sana? Bukan yang sekarang dia cintai?
Maka, kalau kalian belum siap dengan hubungan yang serius, jagalah kehormatan sendiri, jangan mau dipegang2, diajak2 berduaan, mojok2. Masih banyak laki-laki yang lebih baik di luar sana.
Nah, kalau sudah terikat hubungan yang serius, tibalah saatnya memahami hal ajaib tersebut. Kalian bersedia menerimanya, merasa dia yang paling baik dari 1 milyar lebih laki-laki lain di atas planet yang kita sebut 'Bumi' ini.
*Tere Liye

Ketika seseorang berhenti menangis karenanya, maka beberapa saat kemudian, tentu saja airmatanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang disenyap, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit, kesendirian, beban yang membekas.
Boleh jadi sebentar, boleh jadi selamanya.
--Tere Liye

Lari....

Lari! Ayo lari! Bukankah hal ini yang selama ini kau inginkan?
Ayolah! Ini masih awal! Ayo lari!
Tidak! Nafasku mulai habis. Apa-apaan ini. Apa yang ku lakukan.
Tempat macam apa ini? Kenapa aku ada di sini?
Ah, lupakan. Aku akan berlari lagi. Jawaban itu tak ada di sini.

"Nak, maukah kau kuberitahu sesuatu? Saat kau berlari tadi, apa yang kau rasakan? Apa semua beban mu hilang? Apa semua pertanyaanmu sudah terjawab?"

Tidak. Pertanyaan itu masih berada dalam benakku.
Apa-apaan ini. Kenapa dadaku sesak? Tidak. Aku masih cukup kuat untuk berlari.

"Nak, tahukah kau kenapa pertanyaan itu masih ada? Karena jawabannnya ada pada dirimu sendiri. Tahukah kau kenapa dadamu sesak? Karena kau menutup diri dari sebuah pemahaman. Pemahaman yang tak akan membuatmu untuk lari dari kenyataan. Pemahaman yang akan membuat bebanmu itu hilang.
Nak, Tuhan itu tak akan memberimu sebuah ujian tanpa jawaban. Tak akan Memberikan sebuah ujian yang tak kau bisa selesaikan. Maka sekarang kembalilah. Perbaiki semua kekacauan yang kau sebabkan. "

Jumat, 10 April 2015

Saturated

Kalau kau berkecimpung dalam ilmu kimia, maka akan mudah kau temui apa itu yang namanya larutan jenuh. Bahasa kerennya saturated.

Jenuh, itu  nggak cuma berlaku dalam ilmu kimia. 
Jenuh akan rutinitas yang itu-itu saja
Jenuh akan beban yang selalu ada dalam pundak
Jenuh akan tekanan yang sepertnya semakin besar, sementara volume kapasitas kita tak meningkat

Dan, hasil semua itu adalah rasa lelah, bosan, dan seakan ingin lari dari semuanya
Seakan semuanya tak sanggup lagi kita hadapi

Saturated, buat yang masih sekolah atau kuliah pasti pernah merasakan yang namanya saturated.
Saturated, benci akan semua tugas, ujian, dll.

Buat yang ikut organisasi pasti mpernah merasakan yang namanya saturated.
Saturated akan semua tuntutan, tugas, tekanan, dll.

Tapi, hey, sisi baik dari semua itu adalah...
Tak semua orang pernah merasakan, mendapatkan pengalaman yang kita dapatkan
Tak semua orang diberi kesempatan untuk belajar tentang pemahaman yang baik

Allah Give us what we need not what we want
Jadi bersemangatlah...

Untuk orang yang sedang merasa jenuh, kecewa
Percaya saja semua ini akan memberikan kita pemahaman yang baik...
#tamparan untuk diri sendiri

Kita boleh kecewa, tapi kita tetap harus berusaha tak mengecewakan orang lain

Mungkin kita merasa jadi orang yang paling berat bebannya, tapi coba lihat keluar masih ada banyak orang yang punya beban jauh lebih berat......